Rabu, 24 Februari 2010 , 08:22:00 Kota Industri
Membuka kesempatan kerja, maka sarana infrastruktur yang prioritas agar ekonomi bergerak perlu difokuskan untuk dituntaskan. Menurut Drs Henrikus M.Si, Wakil Bupati Ketapang bahwa tujuan pemerintah sebenarnya adalah “walfare state”, yaitu mensejahterakan masyarakat.“Untuk mensejahterakan masyarakat, maka harus dibuka kesempatan kerja, karena itu infrastruktur yang prioritas harus difokuskan, melihat potensi yang ada di Ketapang ini, saya melihat Kendawangan bisa menjadi kota industri,” kata Drs Henrikus M.Si, Wakil Bupati Ketapang beberapa hari lalu.
Kenyataan ini didukung dengan mulai berdirinya perencanaan pendirian pabrik di Kendawangan. Selain itu didukung alur Sungai Kendawangan yang dalam sehingga memungkinkan kapal-kapal besar untuk merapat. Walaupun saat ini di Kendawangan sudah ada beberapa pelabuhan, maka potensi yang dimiliki daerah tersebut bisa menjadikan kawasan tersebut sebagai juga sebagai kawasan pelabuhan Interasional. Jika kondisi demikian, maka perkembangan ekonomi akan semakin laju. Jarak Kendawangan dan Ketapang yang tak jauh maka alur pertumbuhan ekonomi akan saling sinergis. Dibangunnya jalan Trans Kalimantan yang menghubungkan Kalbar dan kalteng opeh pemerintah pusat dan propinsi, maka potensi untuk menggerakkan ekonomi sangat terbuka. Karena itulah, ia sangat sependapat ruas Jalan pelang-Tumbang Titi, Siduk-Nanga Tayap, Sungai Tengar-Pangkalan Batu ditingkatkan. Ruas tersebut merupakan poros utama untuk menggerakkan ekonomi seluruh kecamatan yang ada.
“Peningkatan tidak mesti dibangun dengan hotmix, saat sekarang ditimbun dengan tanah, dan diberikan zat kimia sehingga kendaraan diatas delapan ton bisa lewat juga memadai, infrastruktur yang skala prioritas dan dilalui banyak orang memang harus dituntaskan, kedepan jangan sampai jalan yang menjadi kubangan Lumpur masih menjadi sebuah keluhan lagi,” tutur sosok yang juga menjadi calon Bupati pada Pemilu Kada 2010. Selain itu, dengan ruas jalan yang tidak lagi menjadi “kubangan Lumpur” maka akan memudahkan aksesibilitas masyarakat melakukan berbagai aktivitas. Dengan sendirinya masyarakat bisa membuka lapangan kerja sendiri, baik dari sector jasa, barang, perkebunan dan lain-lain. (ndi)
Membuka kesempatan kerja, maka sarana infrastruktur yang prioritas agar ekonomi bergerak perlu difokuskan untuk dituntaskan. Menurut Drs Henrikus M.Si, Wakil Bupati Ketapang bahwa tujuan pemerintah sebenarnya adalah “walfare state”, yaitu mensejahterakan masyarakat.“Untuk mensejahterakan masyarakat, maka harus dibuka kesempatan kerja, karena itu infrastruktur yang prioritas harus difokuskan, melihat potensi yang ada di Ketapang ini, saya melihat Kendawangan bisa menjadi kota industri,” kata Drs Henrikus M.Si, Wakil Bupati Ketapang beberapa hari lalu.
Kenyataan ini didukung dengan mulai berdirinya perencanaan pendirian pabrik di Kendawangan. Selain itu didukung alur Sungai Kendawangan yang dalam sehingga memungkinkan kapal-kapal besar untuk merapat. Walaupun saat ini di Kendawangan sudah ada beberapa pelabuhan, maka potensi yang dimiliki daerah tersebut bisa menjadikan kawasan tersebut sebagai juga sebagai kawasan pelabuhan Interasional. Jika kondisi demikian, maka perkembangan ekonomi akan semakin laju. Jarak Kendawangan dan Ketapang yang tak jauh maka alur pertumbuhan ekonomi akan saling sinergis. Dibangunnya jalan Trans Kalimantan yang menghubungkan Kalbar dan kalteng opeh pemerintah pusat dan propinsi, maka potensi untuk menggerakkan ekonomi sangat terbuka. Karena itulah, ia sangat sependapat ruas Jalan pelang-Tumbang Titi, Siduk-Nanga Tayap, Sungai Tengar-Pangkalan Batu ditingkatkan. Ruas tersebut merupakan poros utama untuk menggerakkan ekonomi seluruh kecamatan yang ada.
“Peningkatan tidak mesti dibangun dengan hotmix, saat sekarang ditimbun dengan tanah, dan diberikan zat kimia sehingga kendaraan diatas delapan ton bisa lewat juga memadai, infrastruktur yang skala prioritas dan dilalui banyak orang memang harus dituntaskan, kedepan jangan sampai jalan yang menjadi kubangan Lumpur masih menjadi sebuah keluhan lagi,” tutur sosok yang juga menjadi calon Bupati pada Pemilu Kada 2010. Selain itu, dengan ruas jalan yang tidak lagi menjadi “kubangan Lumpur” maka akan memudahkan aksesibilitas masyarakat melakukan berbagai aktivitas. Dengan sendirinya masyarakat bisa membuka lapangan kerja sendiri, baik dari sector jasa, barang, perkebunan dan lain-lain. (ndi)